Keran Pemekaran Ditunda

                               

By: Rakyat Aceh    On: Kamis 3 Maret 2016

 REDELONG – Pro-kontra pemekaran di wilayah Aceh paling tidak sudah tak lagi bingung. Diibaratkan pengendara yang tengah melaju pada malam hari di aspal jalanan, telah mengetahui lintasan aman, karena dipandu rambu-rambu lalulintas dan lampu jalanan. Sebab, salah-salah malah masuk lubang.

Aceh sebagai wilayah memang luas dan banyak menyimpan kekayaaan. Di 23 kaupaten/kota provinsi paling barat Indonesia ini, juga kaya sejarah. Salah satunya yang termegah adalah, ‘Indonesia masih ada’ disuarakan dari Radio Rimba Raya. Monumen radio itu saat ini berada di Kampung Rime Raya Bener Meriah.

Kembali kepada pro-kontra yang diibaratkan hingga buat bingung tadi, rambu-rambu itu datang dari mulut seorang Presiden Joko Widodo. Keran pemekaran bukan hanya terganjal masalah politik. Tapi juga uang. Satu hal pertimbangan lagi, kalau keran dibuka, bisa saja keran yang lain meminta hal serupa.             

 PRESIDEN RESMIKAN BANDARA: Presiden Republik Indonesia,

 Joko Widodo meresmikan Bandara Rembele di Bener Meriah, Rabu (2/3).

                    IDRIS BENDUNG/RAKYAT ACEH                                                                                          

“Pemekaran itu bukan hanya masalah politiknya saja, namun anggaranya tidak kecil. Nanti kalau dibuka, yang lain meminta bagaimana,” kata Jokowi balik bertanya, menjawab Rakyat Aceh dalam konferensi pers di halaman bandara Rembele, Rabu (2/3).

Jokowi mengatakan, saat ini di wilayah kesatuan Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI) masih sediakala. “Belum ada, saat ini pemerintah sedang melakukan moratorium (penundaan atau penangguhan) pemekaran,” ungkap Jokowi.

Namun, dibalik kalimat singkat tentang Aceh Leuser Antara dan Aceh Barat selatan (ALABAS) tersebut, Jokowi mengaku soal itu sudah dibahas, hanya saja sementara pemerintah memutuskan melakukan moratorium pemekaran.

Kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu ke Redelong adalah untuk meresmikan Bandara Rembele. Pada kesempatan itu, Jokowi meminta Pemkab Bener Meriah dan Aceh Tengah, serta Pemprov Aceh agar gencar mempromosikan potensi wisata. Sehingga mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke dataran tinggi Gayo.

Menurutnya, apabila bisnis pariwisata ini dapat berkembang pesat, maka fasilitas Bandara Rembele sebagai jalur transportasi juga akan mengalami kemajuan. Disamping itu, juga memacu pertumbuhan ekonomi rakyat. (jur/yus)